Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
JAKARTA - Sebanyak 286.000 guru yang memenuhi syarat akan mengikuti uji kompetensi awal yang dilaksanakan serentak pada 25 Februari 2012. Uji kompetensi tersebut dipusatkan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, uji kompetensi awal tersebut dilakukan sebagai langkah awal sebelum masuk ke proses sertifikasi. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui secara persis kompetensi guru yang akan mendapat sertifikasi, sehingga dapat dipastikan profesionalitas guru tersebut.
“Kami ingin memastikan dengan uji kompetensi awal, sehingga nantinya dalam proses Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) itu kami bisa melakukan secara efektif, karena sudah diketahui petanya,” ujar Nuh.
Menurutnya, dari peta tersebut dapat diketahui kelebuhan dan kekurangan para guru, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara maksimal. Bagi para guru yang nantinya tidak lulus uji kompetensi, akan diberi pendampingan dan pelatihan guna perbaikan kompetensi.
“Dengan uji kompetensi ini kami tahu persis di mana peta kemampuan sang guru. Tidak hanya di tingkat kabupaten kota, tapi juga secara nasional,” ungkap mantan Menkominfo.
Nuh memastikan, uji kompetensi tersebut diselenggarakan bukan untuk mempersulit para guru untuk mendapatkan sertifikasi, namun untuk memastikan agar para peserta didik dapat diajar guru-guru yang benar-benar berkompeten.
Dia menyebutkan, dengan adanya sertifikasi guru, biaya yang harus dikeluarkan negara sangatkan besar, yakni Rp 160 triliun dan setiap tahun akan bertambah Rp 15 triliun. “Tidak apa-apa dibayar mahal asal kualitasnya bagus, karena kami punya tanggung jawab. Tapi, jangan sampai gaji dinaikkan, tidak diikuti kualitas,” tandasnya.
Untuk ke depan, pihaknya mulai merekrut guru secara khusus. Tidak semua mahasiswa yang masuk ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dapat menjadi guru. “Tidak semua yang masuk di LPTK otomatis menjadi guru. Kami ingin menyiapkan guru secara khusus. Demikian juga profesi akan melekat dengan sistem pendidikan,” ujar Nuh.
Di Jateng
Sementara itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah akan menggelar uji kompetensi awal (UKA) sertifikasi bagi guru 2012 serentak di kabupaten/kota, Sabtu (25/2). Sebagai penyelenggara, LPMP mencatat kegiatan tersebut akan diikuti 36.444 pendidik yang terdaftar dalam peserta sertifikasi guru 2012.
Penanggung Jawab Uji Kompetensi Awal Jateng Tartib Supriyadi mengatakan, untuk Provinsi Jateng kegiatan tersebut ditangani LPMP, mulai penggandaan soal hingga koordinasi pelaksanaan teknis di 35 kabupaten/kota.
’’Sementara untuk pelaksanaan UKA akan dilakukan serentak se-Indonesia di semua daerah mulai pukul 08.00-10.00. Materi yang diujikan berupa kompetensi profesional dan pedagogik,’’ ungkap dia didampingi Sekretaris UKA Jateng Yuli Haryanto, kemarin.
Sebanyak 36.444 orang di tingkat Jateng terdiri atas 21 pengawas, 22.428 guru SD, 345 guru SLB, 1.464 guru SMA, 2.179 guru SMK, 6.112 guru SMP, dan 3.895 guru TK itu akan mengerjakan materi dengan komposisi 70% kompetensi profesional dan 30% pedagogik. Jumlah soal yang dikerjakan yaitu 100 soal selama 120 menit. (K32,K3,K85-37)
Sumber https://mtsmafaljpr.blogspot.com/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, uji kompetensi awal tersebut dilakukan sebagai langkah awal sebelum masuk ke proses sertifikasi. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui secara persis kompetensi guru yang akan mendapat sertifikasi, sehingga dapat dipastikan profesionalitas guru tersebut.
“Kami ingin memastikan dengan uji kompetensi awal, sehingga nantinya dalam proses Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) itu kami bisa melakukan secara efektif, karena sudah diketahui petanya,” ujar Nuh.
Menurutnya, dari peta tersebut dapat diketahui kelebuhan dan kekurangan para guru, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara maksimal. Bagi para guru yang nantinya tidak lulus uji kompetensi, akan diberi pendampingan dan pelatihan guna perbaikan kompetensi.
“Dengan uji kompetensi ini kami tahu persis di mana peta kemampuan sang guru. Tidak hanya di tingkat kabupaten kota, tapi juga secara nasional,” ungkap mantan Menkominfo.
Nuh memastikan, uji kompetensi tersebut diselenggarakan bukan untuk mempersulit para guru untuk mendapatkan sertifikasi, namun untuk memastikan agar para peserta didik dapat diajar guru-guru yang benar-benar berkompeten.
Dia menyebutkan, dengan adanya sertifikasi guru, biaya yang harus dikeluarkan negara sangatkan besar, yakni Rp 160 triliun dan setiap tahun akan bertambah Rp 15 triliun. “Tidak apa-apa dibayar mahal asal kualitasnya bagus, karena kami punya tanggung jawab. Tapi, jangan sampai gaji dinaikkan, tidak diikuti kualitas,” tandasnya.
Untuk ke depan, pihaknya mulai merekrut guru secara khusus. Tidak semua mahasiswa yang masuk ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dapat menjadi guru. “Tidak semua yang masuk di LPTK otomatis menjadi guru. Kami ingin menyiapkan guru secara khusus. Demikian juga profesi akan melekat dengan sistem pendidikan,” ujar Nuh.
Di Jateng
Sementara itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah akan menggelar uji kompetensi awal (UKA) sertifikasi bagi guru 2012 serentak di kabupaten/kota, Sabtu (25/2). Sebagai penyelenggara, LPMP mencatat kegiatan tersebut akan diikuti 36.444 pendidik yang terdaftar dalam peserta sertifikasi guru 2012.
Penanggung Jawab Uji Kompetensi Awal Jateng Tartib Supriyadi mengatakan, untuk Provinsi Jateng kegiatan tersebut ditangani LPMP, mulai penggandaan soal hingga koordinasi pelaksanaan teknis di 35 kabupaten/kota.
’’Sementara untuk pelaksanaan UKA akan dilakukan serentak se-Indonesia di semua daerah mulai pukul 08.00-10.00. Materi yang diujikan berupa kompetensi profesional dan pedagogik,’’ ungkap dia didampingi Sekretaris UKA Jateng Yuli Haryanto, kemarin.
Sebanyak 36.444 orang di tingkat Jateng terdiri atas 21 pengawas, 22.428 guru SD, 345 guru SLB, 1.464 guru SMA, 2.179 guru SMK, 6.112 guru SMP, dan 3.895 guru TK itu akan mengerjakan materi dengan komposisi 70% kompetensi profesional dan 30% pedagogik. Jumlah soal yang dikerjakan yaitu 100 soal selama 120 menit. (K32,K3,K85-37)
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.